Data yang dihimpun oleh PBB pada Kamis(13/6) menunjukkan bahwa lebih dari 93.000 orang yang termasuk dalam 6.500 anak-anak menjadi korban dalam konflik Suriah.
Seperti yang dirilis bbc.co.uk, ditemukan bahwa lebih dari 80% dari korban tewas adalah laki-laki, diantaranya sekitar 7000 korban anak-anak tewas dan 1.700 diantaranya di bawah umur 10 tahun. Konflik Suriah ini mengorbankan anak-anak yang tak berdosa baik disiksa, dibunuh dan seluruh anggota keluarganya dibatai.
Melalui pengamatan PBB, konflik di Suriah ini adalah konflik yang sangat brutal karena tingginya pelanggaran hak asasi manusia terkhusus melibatkan dan memperlakukan anak-anak dengan sadis. Anak-anak itu dijadikan sandera, dipaksa menyaksikan penyiksaan dan ikut serta dalam pemenggalan tentara pemerintah serta turut direkrut menjadi tentara.
Perlakuan itu nyata dalam insiden serangan pasukan di Sanamein, Deraa 10 April lalu, anak-anak dipaksa menyaksikan penyiksaan atau pembunuhan orang tua mereka. Di insiden lain di Rastan, Homs juga mengancam akan menembak dua anak perempuan berusia tujuh dan sembilan tahun yang menangis saat ayah mereka diinterogasi.
Konflik Suriah merupakan bukti pelanggaran hak asasi manusia yang sangat fatal.Kiranya negara-negara lain turut andil dalam meredakan ketegangan di Suriah serta turut dalam misi penyelamatan manusia di Suriah.
Baca Juga:
Anak-anak Di Suriah Ikut Dalam Kekerasan Perang
Diduga FPI Bubarkan Dialog Islam-Kristen di Surabaya
Dianggap Mata-mata, Taliban Penggal Dua Bocah
Israel Nyatakan Tidak Terlibat Dalam Perang Suriah
Sumber : bbc.co.uk |lori